Nama Agus Harimurti Yudhoyono berhasil menyentak publik. Putra sulung dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ini nyaris tidak pernah diperbincangkan sebelumnya untuk Pilkada Jakarta.
Begitu ia dimunculkan oleh "Koalisi Cikeas" sebagai Calon Gubernur berpasangan dengan Sylviana Murni, hampir semua publik mempertanyakan. Apalagi, ia sedang dalam posisi menanjak dalam karir militernya.
Bahkan, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengibaratkan Agus sebagai calon yang diturunkan dari langit.
"Siapa mengira Agus Yudhoyono akan jadi cagub? Ini bukan lagi kawin paksa, tapi ini diturunkan dari langit. Dalam kultur Jawa, dikenal wangsit. Mungkin wangsit turun di Cikeas dua hari sebelumnya," ucapnya dalam diskusi Perang Bintang Di Langit Jakarta, di Cikini, Jakarta, Sabtu (24/9).
Kemunculan Agus ini semakin membuat Pilkada Jakarta menarik. Bukan hanya karena para calon yang dimunculkan semua hebat, tetapi karena para tokoh di belakang para calon adalah orang-orang besar dalam perpolitikan Indonesia, yaitu Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Para tokoh ini sedang mempersiapkan peluang kemenangan di Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2019.
"Bukan hanya karena para calon yang hebat-hebat, tapi para resinya yang luar biasa. Itu sebabnya Pilkada kali ini jauh lebih menarik daripada 2007 dan 2012. Tahun ini Pilkada rasa Pilpres, ini proxy menuju 2019," kata Qodari.
Khusus untuk Agus, dia melihat kemungkinan ada potensi besar yang belum terlihat pada diri pensiunan Mayor itu. Jika Agus disukai masyarakat dalam proses Pilkada Jakarta, meskipun belakangan ia kalah, tetapi masyarakat akan melihat ia berpeluang menang pada Pilpres 2019.
"Kalau dia bagus di Pilkada Jakarta, masyarakat akan tertarik padanya di Pilpres 2019 dan dia akan jadi calon kuat," ucap Qodari.
Agus memutuskan keluar dari TNI untuk Pilkada Jakarta dengan pangkat terakhir Mayor Infanteri.
Selepas lulus dengan predikat terbaik dari Akademi Militer di tahun 2000, ia pernah menjalani dan menjadi lulusan terbaik dari beberapa kursus. Misalnya Kursus Dasar Petugas Infanteri (2001), Kursus Intelejen Tempur (2001), Kursus Petugas Operasi Batalyon (2004) dan Kursus Manuver Karir Kapten, Fort Benning (2011).
Dia mengantongi tiga gelar master dari tiga universitas terbaik di luar negeri. Master Kajian Strategi dari S Rajaratam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (2006); Master Administrasi Publik dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University, U.S. (2010); dan Master of Arts Leadership and Management dari George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University dengan hasil yang sempurna, yaitu IPK 4.0 (2015).
Pada bulan Juni 2014, Agus menjalani tugas pendidikan militer di Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Ia lulus pada 12 Juni 2015 dengan hasil sempurna yaitu dengan IPK 4.0. [ald]
Sumber : rmol
Bagaimana pendapat anda?
Home » MILITER »
SERBA-SERBI »
TOKOH
» Agus Harimurti Yudhoyono dan Desas-Desusnya sebagai Calon Presiden