Ada yang belum mengenal Manahati Lestusen. Penampilanya yang apik pada pertandingan versus Vietnam kemarin mengundang decak kagum. Siapa menyangka kalau Manahti Lestusen dan banyak pemain timnas jebolan U-23 juga menyandang sebagai status sebagai tentara.
Ini kutipan berita saat Manahati memutuskan untuk mengikuti seleksi menjadi tentara setahun yang lalu saat Indonesia masih disanksi FIFA.
Bukan Karena Sanksi FIFA, Manahati Masuk Tentara untuk Masa Depan
Sejumlah pemain berbondong-bondong mengikuti tes tentara. Menurut Manahati Lestusen, keinginannya masuk TNI adalah untuk masa depan, bukan karena saat ini sedang tidak ada kompetisi atau Indonesia disanksi FIFA.
Manahati jadi salah satu pemain yang lulus dari tes TNI. Pemain Barito Putera itu sebelumnya telah menjalani serangkaian tes mulai fisik hingga ideologi. Dia dinyatakan lulus bersama pemain lainnya seperti Teguh Amirudin, Ravi Murdianto, Ahmad Noviandani, Wawan Febriyanto, dan Dimas Drajad.
Manahati menjelaskan alasannya memilih mengikuti tes TNI. Dia menilai, keputusannya itu karena dia memiliki pandangan hidup yang telah berubah.
"Awalnya tuh tidak berpikir, main bola, main bola saja. Tidak berpikir ke depannya seperti apa. Tapi awalnya saya dapat masukan dari seseorang yang saya anggap seperti abang. Dia seorang letkol. Dia kasih pandangan ke saya, dia dulu juga pemain, tapi akhirnya jadi tentara. Dia bilang, sampai usai berapa sih jadi pemain. Paling 35 tahun. Setelah itu, mau jadi apa? Belum lagi misalnya cidera parah," ungkap Manahati kepada detiksport, Selasa (8/9).
"Dia kasih masukan, atlet juga harus punya masa depan. Jangan sekarang banyak uang, tapi kalau tidak ditabung lama-lama akan habis. Banyak kan atlet seperti itu hari tuanya. Mereka menderita, karena saat jaya tidak bisa menyimpan uang dan tidak berpikir bagaimana masa depannya."
Pemain 21 tahun itu pun tak menyangka ketika dinyatakan lulus tes TNI. Dia mengaku sangat senang karena bisa membanggakan kedua orang tuanya.
"Yang pasti senang karena bisa membuat orang tua bangga. Tapi keinginan saya masuk TNI ini sih bukan karena disuruh orang tua. Mereka tidak pernah memaksa, saya harus jadi ini, jadi itu. Mereka selalu mendukung pilihan saya."
Eks pemain timnas U-23 itu juga menegaskan bahwa keinginannya menjadi tentara bukan karena vakumnya kompetisi karena sanksi FIFA atau soal pembekuan oleh pemerintah, tapi murni karena masa depannya.
"Keputusan saya ikut tes TNI bukan karena Indonesia sedang disanksi FIFA. Ini memang cita-cita untuk masa depan saya, hari tua saya harus jelas arahnya. Jadi hidup tidak sia-sia," tegasnya.
Manahati mengaku memiliki cita-cita sama seperti rekannya Abduh Lestaluhu, menjadi seorang polisi militer karena bisa menangkap siapa saja yang melanggar aturan.
"Polisi militer. Kenapa? Karena bisa menangkap siapa saja yang melanggar aturan dan tentu tugas polisi militer itu untuk menjaga keamanan negara Indonesia," kata dia.
Manahati jadi salah satu pemain yang lulus dari tes TNI. Pemain Barito Putera itu sebelumnya telah menjalani serangkaian tes mulai fisik hingga ideologi. Dia dinyatakan lulus bersama pemain lainnya seperti Teguh Amirudin, Ravi Murdianto, Ahmad Noviandani, Wawan Febriyanto, dan Dimas Drajad.
Manahati menjelaskan alasannya memilih mengikuti tes TNI. Dia menilai, keputusannya itu karena dia memiliki pandangan hidup yang telah berubah.
"Awalnya tuh tidak berpikir, main bola, main bola saja. Tidak berpikir ke depannya seperti apa. Tapi awalnya saya dapat masukan dari seseorang yang saya anggap seperti abang. Dia seorang letkol. Dia kasih pandangan ke saya, dia dulu juga pemain, tapi akhirnya jadi tentara. Dia bilang, sampai usai berapa sih jadi pemain. Paling 35 tahun. Setelah itu, mau jadi apa? Belum lagi misalnya cidera parah," ungkap Manahati kepada detiksport, Selasa (8/9).
"Dia kasih masukan, atlet juga harus punya masa depan. Jangan sekarang banyak uang, tapi kalau tidak ditabung lama-lama akan habis. Banyak kan atlet seperti itu hari tuanya. Mereka menderita, karena saat jaya tidak bisa menyimpan uang dan tidak berpikir bagaimana masa depannya."
Pemain 21 tahun itu pun tak menyangka ketika dinyatakan lulus tes TNI. Dia mengaku sangat senang karena bisa membanggakan kedua orang tuanya.
"Yang pasti senang karena bisa membuat orang tua bangga. Tapi keinginan saya masuk TNI ini sih bukan karena disuruh orang tua. Mereka tidak pernah memaksa, saya harus jadi ini, jadi itu. Mereka selalu mendukung pilihan saya."
Eks pemain timnas U-23 itu juga menegaskan bahwa keinginannya menjadi tentara bukan karena vakumnya kompetisi karena sanksi FIFA atau soal pembekuan oleh pemerintah, tapi murni karena masa depannya.
"Keputusan saya ikut tes TNI bukan karena Indonesia sedang disanksi FIFA. Ini memang cita-cita untuk masa depan saya, hari tua saya harus jelas arahnya. Jadi hidup tidak sia-sia," tegasnya.
Manahati mengaku memiliki cita-cita sama seperti rekannya Abduh Lestaluhu, menjadi seorang polisi militer karena bisa menangkap siapa saja yang melanggar aturan.
"Polisi militer. Kenapa? Karena bisa menangkap siapa saja yang melanggar aturan dan tentu tugas polisi militer itu untuk menjaga keamanan negara Indonesia," kata dia.
Sumber : detik.com tayang Selasa 08 Sep 2015