Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi resmi terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020.
Edy mengalahkan rivalnya mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam Kongres Pemilihan PSSI yang dihelat di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Melalui voting, Edy menang mutlak dengan meraih 76 suara, sedangkan Moeldoko hanya memperoleh 23 suara.
Satu suara untuk Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan kandidat lainnya tidak mendapatkan suara dari para voters.
Dengan total 107 suara ada tujuh suara yang dinyatakan tidak sah.
Siapakah Edy Rahmayadi?
Nama jenderal bintang berdarah ini sempat menjadi buah bibir ketika geladi bersih peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/9/2015).
Edy selaku komandan upacara tampak bersemangat saat melaporkan dimulainya upacara ke inspektur upacara yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo.
Baca: Syahrini Ditawari Undangan Nikah Murah Harga Dua Ribuan
Suara jenderal bintang tiga berdarah Medan ini begitu lantang dan keras. Rupanya, hal tersebut menjadi bahan evaluasi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, usai acara geladi.
"Nanti komandan upacara jangan bentak-bentak presiden. Saya aja yang melihat takut," ujar Gatot."Muka kamu sudah seperti itu, pakai bentak-bentak presiden lagi. Enggak perlulah. Cukup laporan, 'upacara siap dilaksanakan', gitu," lanjut Gatot mencontohkan dengan nada lebih tenang.
Teguran Gatot tersebut sempat membuat empat ribuan personel TNI yang mendengar, tersenyum.
Pangkostrad si Anak Medan ini yang dievaluasi menjawab, "siap".
Letjen Edy lahir di Sabang, Aceh, 10 Maret 1961. Berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/593/VII/2015 tanggal 25 Juli 2015, Edy ditugaskan menjadi Pangkostrad menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang telah menjadi KSAD.
Edy lulusan Akademi Militer tahun 1985 berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan sebelumnya adalah Panglima Kodam I/Bukit Barisan.
Ia adalah anak dari almarhum Kapten TNI Rachman Ishaq, penduduk asli Kota Medan, suku Melayu Deli.
Edy Rahmayadi pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 100/Prajurit Setia yang bermarkas di Namu Sira-Sira, Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Sekadar mengingatkan bataliyon ini sempat bentrok dengan Brimob Polda Sumut, 30 September 2002. Beberapa polisi dan warga tewas dan jadi kasus nasional.
Akibatnya bataliyon ini sempat dikosongkan.
Bataliyon Linud 100 merupakan pasukan pemukul Komando Daerah Militer (Kodam) Bukit Barisan yang bermarkas di Medan. Pasukannya mempunyai spesialisasi menyerang musuh dari udara. Mereka menyergap dengan cara terjun melalui helikopter atau pesawat. Mereka dianggap pasukan elite karena kemampuan tempurnya tinggi. Jumlah pasukannya sekitar 700-an personel.
Saat memimpin Kodam I/BB, Edy juga membangunkan tim sepakbola PSMS yang sebelumnya amburadul. PSMS yang awalnya "sakit", terutama dari segi finansial, bisa bangkit menjadi klub yang berkecukupan materi.
Akhirnya PSMS kembali berjaya di pentas sepak bola Indonesia dengan menjuarai Piala Kemerdekaan.
(wikipedia/berbagai sumber)